Dalam sebuah wawancara terbaru, Marc Marquez mengakui Rossi masih jadi panutan meski keduanya pernah terlibat perseteruan panas di lintasan MotoGP. Pengakuan dari pembalap berjuluk The Baby Alien ini menjadi sorotan publik, karena sebelumnya hubungan antara Marquez dan Rossi sempat membeku akibat insiden kontroversial di Sepang 2015. Namun, kini Marquez tak ragu menyebut bahwa Il Dottore adalah figur penting yang membentuk arah kariernya di dunia balap motor.
Perjalanan Rivalitas Marc Marquez dan Rossi
Kisah rivalitas antara Marc Marquez dan Valentino Rossi menjadi salah satu cerita paling ikonik di MotoGP. Sejak Marquez masuk ke kelas premier pada tahun 2013, ia langsung tampil dominan dengan gaya agresifnya. Rossi yang kala itu sudah menjadi legenda hidup, sempat menganggap Marquez sebagai ancaman besar bagi statusnya.
Sepang Clash 2015: Awal Ketegangan
Momen paling panas terjadi pada Sepang Clash tahun 2015, ketika keduanya bersenggolan di tikungan hingga Rossi mendapat penalti. Sejak saat itu, hubungan keduanya seakan sulit dipulihkan. Namun, waktu seolah melembutkan ego, dan kini Marquez bisa berbicara lebih jujur soal pengaruh besar Rossi terhadap dirinya.
Marc Marquez Mengakui Rossi Masih Jadi Panutan
Dalam pengakuannya, Marquez menyebut bahwa Rossi adalah inspirasi sejak ia masih anak-anak. Ia tumbuh menyaksikan bagaimana The Doctor mendominasi MotoGP, menjadi ikon global, dan mengubah wajah balap motor modern.
“Saya selalu kagum dengan Rossi. Dia membuat MotoGP dikenal di seluruh dunia. Saya mungkin pernah bertarung sengit dengannya, tapi saya tak bisa menyangkal bahwa Rossi adalah panutan,” ujar Marquez.
Pengaruh Rossi pada Karier Marc Marquez
Tak bisa dimungkiri, tanpa kehadiran Rossi, dunia MotoGP tak akan sebesar sekarang. Marquez mengakui banyak hal yang ia pelajari dari sosok Rossi, mulai dari gaya komunikasi dengan fans, cara membangun citra sebagai bintang, hingga menjaga mentalitas saat menghadapi tekanan.
1. Dari Segi Popularitas
Rossi bukan sekadar pembalap, ia adalah brand besar. Marquez menyadari pentingnya membangun koneksi dengan fans, sesuatu yang Rossi lakukan dengan sempurna.
2. Dari Segi Balapan
Gaya menyalip Rossi yang agresif namun penuh perhitungan juga memengaruhi cara Marquez mengembangkan strategi balapnya.
3. Dari Segi Mental
Rossi menunjukkan bagaimana menghadapi masa sulit dengan tetap tersenyum, sebuah sikap yang kemudian dicoba Marquez ketika ia harus menghadapi cedera panjang.
Hubungan yang Kini Lebih Dewasa
Seiring berjalannya waktu, hubungan Marc Marquez dan Rossi terlihat lebih dewasa. Mereka tak lagi sering berseteru, bahkan beberapa kali terekam berbincang hangat di paddock. Bagi Marquez, mengakui Rossi sebagai panutan adalah bentuk kedewasaan setelah melewati fase persaingan sengit.
Rossi Sebagai Ikon MotoGP
Valentino Rossi memang telah pensiun sejak 2021, namun warisannya masih terasa kuat di MotoGP. Akademi balap miliknya, VR46, telah melahirkan banyak pembalap berbakat, termasuk Francesco Bagnaia yang sukses menjadi juara dunia. Hal ini membuat pengaruh Rossi tetap relevan, bahkan setelah gantung helm.
Marquez dan Masa Depan di MotoGP
Pengakuan bahwa marc marquez mengakui rossi masih jadi panutan bisa menjadi sinyal bahwa Marquez juga ingin meninggalkan warisan serupa. Ia ingin dikenang bukan hanya sebagai juara dunia delapan kali, tapi juga sosok yang menginspirasi generasi baru.
Marc Marquez di Era Baru
Kini, Marquez berusaha bangkit setelah pindah ke tim baru. Perjuangannya melawan cedera dan adaptasi motor baru bisa menjadi babak penting dalam kariernya. Ia ingin menunjukkan bahwa meski usianya tidak lagi muda, mentalitas juara masih mengalir dalam dirinya.
Apa Kata Fans Tentang Pengakuan Ini?
Banyak fans MotoGP yang terkejut sekaligus terharu dengan pengakuan Marquez. Selama ini, publik terbagi antara kubu Rossi dan kubu Marquez. Namun, dengan pernyataan ini, tampaknya ada jembatan yang mulai menyatukan kedua belah pihak.
Pelajaran dari Perseteruan Legendaris
Dari kisah ini, ada pelajaran penting yang bisa dipetik. Persaingan sengit di arena olahraga tak selalu berakhir dengan kebencian abadi. Justru, dari rivalitas itulah lahir penghormatan yang tulus. Marc Marquez akhirnya bisa mengakui bahwa Rossi adalah sosok yang membuka jalan bagi dirinya dan pembalap lainnya.
Kesimpulan: Marc Marquez Mengakui Rossi Masih Jadi Panutan
Pada akhirnya, pernyataan Marc Marquez mengakui Rossi masih jadi panutan adalah bentuk kejujuran dari seorang juara dunia yang sudah matang. Ia tidak lagi terjebak dalam ego masa lalu, melainkan mampu memberikan penghormatan kepada sosok legenda yang menginspirasi banyak generasi. Bagi dunia MotoGP, ini bukan hanya sekadar pengakuan, tetapi juga simbol rekonsiliasi antara dua nama terbesar dalam sejarah balap motor modern.